Rabu, 19 Juni 2013

Penyakit Hati dan Obatnya

Membersihkan Kalbu
Ditulis oleh Ustadz Agus Handoko, MA
Manusia sering kali melakukan
sesuatu atas dasar hawa nafsunya
yang mengakibatkan perbuatan
tersebut berdampak negative
ditengah-tengah masyarakat. Untuk
menghindari penyesalan diakhir
perbuatan yang akan dilakukan, maka
seyogyanya bertanyalah pada hati
kecil, baik dan buruknya perbuatan
tersebut. Oleh karena itu setiap
manusia dituntut untuk memahami
hatinya atau bahasa lain adalah
"Qolbu".
Pengertian "Qolbu" :
Menurut Syekh Abu al-Hasan Ali bin
Muhammad bin Ali al-Husaini al-
Jurjaniy didalam kitabnya "at-
Ta'rifat" : Qolbu adalah sifat
lembutnya Ketuhanan yang terdapat
dalam jiwa manusia.
Dalam hadis Rasulullah Saw: Dari
Nu'man bin Basyir berkata: saya
mendengar Rasulullah Saw. Bersabda:
ﻻﺃ ﻥﺇﻭ ﻲﻓ ﺪﺴﺠﻟﺍ ﺍﺫﺇ ﺔﻐﻀﻣ ﺢﻠﺻ ﺖﺤﻠﺻ
ﺪﺴﺠﻟﺍ ﻪﻠﻛ ﺍﺫﺇﻭ ﺕﺪﺴﻓ ﺪﺴﻓ ﻪﻠﻛ ﺪﺴﺠﻟﺍ ﻻﺃ ﻲﻫﻭ
ﺐﻠﻘﻟﺍ
Artinya: " Ketahuilah,sesungguhnya
dalam jasad terdapat segumpal
daging, apabila dia baik maka jasad
tersebut akan menjadi baik, dan
sebaliknya apabila dia buruk maka
jasad tersebut akan menjadi buruk,
Ketahuilah segumpal daging tersebut
adalah "Qolbu" yaitu hati ". ( Hadis
Riwayat Bukhori ).
Jika kita pahami secara mendalam
hadis tersebut, maka hati sangat
berperan dalam kehidupan jiwa
manusia, karena hati yang bersih akan
melahirkan jiwa yang bersih dan
selalu taat serta tunduk terhadap titah
dari Sang Ilahi Rabbi. Sebaliknya jiwa
yang kotor disebabkan karena jiwa
tersebut memiliki hati yang tidak baik
dan selalu melanggar aturan yang
telah digariskan oleh Allah Swt.
Tanda-tanda hati yang kotor atau
sakit.
Fitrah manusia adalah suci dan bersih
dalam menjalankan perintah
agama,namun terkadang dalam
perjalanan kehidupannya, manusia
sering lupa dan lalai serta terjerumus
dalam sifat-sifat "syaithoniyah".
Untuk mengenal lebih jauh tanda-
tanda hati manusia yang telah kotor
atau sakit, berikut ini salah satu
tandanya :
Adanya sifat nifaq ( Munafik ) dalam
jiwa manusia, mari kita renungkan
firman Allah Swt. Dalam surat al-
Baqarah :
َﻦِﻣَﻭ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ُﻝﻮُﻘَﻳ ْﻦَﻣ ﺎَّﻨَﻣﺁ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ِﺮِﺧﺂْﻟﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺎِﺑَﻭ ﺎَﻣَﻭ
ْﻢُﻫ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ . َﻥﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ﺎَﻣَﻭ
َﻥﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ ﺎَّﻟِﺇ ْﻢُﻬَﺴُﻔْﻧَﺃ ﺎَﻣَﻭ ﻲِﻓ. َﻥﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ ْﻢِﻬِﺑﻮُﻠُﻗ
ٌﺽَﺮَﻣ ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ ﺎًﺿَﺮَﻣ ُﻪَّﻠﻟﺍ ٌﺏﺍَﺬَﻋ ْﻢُﻬَﻟَﻭ ٌﻢﻴِﻟَﺃ ﺎَﻤِﺑ
َﻥﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ .
Artinya : " Dan diantara manusia ada
yang berkata " kami beriman kepada
Allah dan hari akhir ", padahal
sesungguhnya mereka itu bukanlah
orang2 yang beriman. Mereka menipu
Allah dan orang2 yang beriman,
padahal mereka hanyalah menipu diri
sendiri tanpa mereka sadari. Dalam
hati mereka ada penyakit ( Nifaq ), lalu
Allah menambah penyakitnya itu, dan
mereka mendapat adzab yang pedih,
karena mereka berdusta ". ( QS.al-
Baqarah : 8-10 )
Jika kita perhatikan ayat-ayat
tersebut, maka sifat munafik akan
menjadikan hati manusia bertambah
kotor dan rusak, karena pada
dasarnya manusia yang memiliki sifat
nifaq akan terlihat diluar dirinya
manis akan tetapi dalam bathinnya dia
memiliki sifat-sifat syaithoniyyah,
apa saja sifat-sifat tersebut,
Syekh az-Zamakhsyari dalam kitab
tafsirnya "al-Kassyaf",
menggambarkan hati yang sakit
karena sifat nifaq dalam diri manusia
adalah selalu condong untuk berbuat
maksiat kepada Allah Swt. Sedangkan
Syekh Abu Zahrah dalam kitab
tafsirnya "Zahratu at-Tafasir",
bahwasanya hati akan menjadi keras
karena sifat nifaq yang selalu
menanamkan kedengkian dan selalu
menghinakan orang2 yang beriman.
Penyakit hati tersebut menurut beliau
tidak ada obatnya, na'udzubillah.
Membersihkan hati yang kotor
Ketika manusia sudah mulai malas
beribadah kepada Allah Swt. Maka
sebaiknya bersegeralah beristighfar
untuk mendapatkan ampunan dari
Allah Swt. Karena ketika kita
membiarkan diri kita jauh dari Allah
Swt. maka hati sedikit demi sedikit
akan kotor dan jika tidak segera di
obati hati tersebut akan mengeras,
sebagaimana di isyaratkan dalam al-
Quran surat al-Baqarah :
َّﻢُﺛ ْﺖَﺴَﻗ ْﻢُﻜُﺑﻮُﻠُﻗ ِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ َﻚِﻟَﺫ ِﺓَﺭﺎَﺠِﺤْﻟﺎَﻛ َﻲِﻬَﻓ ْﻭَﺃ
ُّﺪَﺷَﺃ َّﻥِﺇَﻭ ًﺓَﻮْﺴَﻗ َﻦِﻣ ﺎَﻤَﻟ ِﺓَﺭﺎَﺠِﺤْﻟﺍ ُﺮَّﺠَﻔَﺘَﻳ ُﻪْﻨِﻣ
ُﺭﺎَﻬْﻧَﺄْﻟﺍ َّﻥِﺇَﻭ ﺎَﻬْﻨِﻣ ﺎَﻤَﻟ ُﻖَّﻘَّﺸَﻳ ُﺝُﺮْﺨَﻴَﻓ ُﻪْﻨِﻣ ُﺀﺎَﻤْﻟﺍ َّﻥِﺇَﻭ
ﺎَﻬْﻨِﻣ ُﻂِﺒْﻬَﻳ ﺎَﻤَﻟ ْﻦِﻣ ِﺔَﻴْﺸَﺧ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻣَﻭ ٍﻞِﻓﺎَﻐِﺑ ﺎَّﻤَﻋ
َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ
Artinya : " Kemudian setelah itu
hatimu menjadi keras, sehingga
hatimu seperti batu, bahkan lebih
keras. Padahal dari batu2 itu pasti ada
sungai2 yang airnya memancar
daripadanya. Adapula yang terbelah
lalu kaluarlah mata air daripadanya.
Dan adapula yang meluncur jatuh
karena takut kepada Allah Swt. Dan
Allah tidak lengah terhadap apa yang
kamu kerjakan ". ( QS.al-Baqarah :
74 )
Oleh karena itu untuk menghindari
kerasnya hati cepatlah kembali
kepada Allah dengan memohon
ampunan dari-Nya, sebagaiman Allah
perintahkan kepada orang2 yang
beriman :
ﺎَﻳ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺍﻮُﺑﻮُﺗ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ِﻩ َّﻞﻟﺍ ﺎًﺣﻮُﺼَﻧ ًﺔَﺑْﻮَﺗ
ﻰَﺴَﻋ ْﻥَﺃ ْﻢُﻜُّﺑَﺭ َﺮِّﻔَﻜُﻳ ْﻢُﻜْﻨَﻋ ْﻢُﻜِﺗﺎَﺌِّﻴَﺳ ْﻢُﻜَﻠِﺧْﺪُﻳَﻭ
ٍﺕﺎَّﻨَﺟ ﻱِﺮْﺠَﺗ ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ ْﻦِﻣ َﻡْﻮَﻳ ُﺭﺎَﻬْﻧَﺄْﻟﺍ ﺎَﻟ ﻱِﺰْﺨُﻳ ُﻪَّﻠﻟﺍ
َّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ُﻪَﻌَﻣ ْﻢُﻫُﺭﻮُﻧ ﻰَﻌْﺴَﻳ َﻦْﻴَﺑ ْﻢِﻬﻳِﺪْﻳَﺃ
ْﻢِﻬِﻧﺎَﻤْﻳَﺄِﺑَﻭ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ﺎَﻨَّﺑَﺭ ﺎَﻨَﻟ ْﻢِﻤْﺗَﺃ ﺎَﻧَﺭﻮُﻧ ﺎَﻨَﻟ ْﺮِﻔْﻏﺍَﻭ
َﻚَّﻧِﺇ ِّﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ ٍﺀْﻲَﺷ ٌﺮﻳِﺪَﻗ
Artinya : " Wahai orang2 yang
beriman! Bertobatlah kepada Allah
dengan tobat yang semurni-murninya,
mudah2an Tuhan kamu akan
menghapus kesalahan2 mu dan
memasukkan kamu kedalam surga2
yang mengalir dibawahnya sungai2,
pada hari ketika Allah tidak
mengecewakan Nabi dan orang2 yang
beriman bersama dengannya, sedang
cahaya mereka memancar dihadapan
dan disebelah kanan mereka, sambil
mereka berkata, " Ya Tuhan kami,
sempurnakanlah untuk kami cahaya
kami dan ampunilah kami, sungguh
Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu". (SQ.at-Tahrim:8)
Syekh al-Hafidz Ibnu katsir dalam
kitabnya "Tafsir al-Quran al-'Adzim",
menjelaskan bahwasanya seseorang
yang bertobat kepada Allah Swt, dia
sungguh menyesali dosa2 yang telah
ia lakukan dan tidak akan
mengulanginya lagi.
Perbuatan manusia bersumber dari
hatinya, maka ketika hatinya selamat
dari sifat2 yang kotor maka perbuatan
tersebut akan mencerminkan prilaku
yang islami dan jauh dari maksiat
kepada Allah Swt.
Maka marilah sama2 selamatkan hati
kita dari sifat-sifat yang dapat
menjerumuskan diri manusia kedalam
jurang kehinaan didunia maupun
diakherat kelak. Karena semua yang
kita miliki baik harta benda maupun
keturunan kita tidak dapat menolong
diri kita selamat dihari hisab nanti
kecuali jiwa tersebut diiringi dengan
hati yang bersih ( Qolbu as-Salim ),
sebagaimana diisyaratkan oleh Allah
Swt, dalam surat as-Syu'ara :
َﻡْﻮَﻳ ﺎَﻟ ُﻊَﻔْﻨَﻳ ﺎَﻟَﻭ ٌﻝﺎَﻣ . َﻥﻮُﻨَﺑ ْﻦَﻣ ﺎَّﻟِﺇ ﻰَﺗَﺃ ٍﺐْﻠَﻘِﺑ َﻪَّﻠﻟﺍ
ٍﻢﻴِﻠَﺳ
Artinya : " Pada hari ketika harta dan
anak-anak tidak berguna. Kecuali
orang-orang yang menghadap Allah
Swt. dengan hati yang bersih".
(QS.as-Syu'ara: 88-89 )
Maka ketika hati setiap jiwa manusia
bersih, prilaku dia akan baik pula.
Ketika prilaku baik akan menghasilkan
ketaatan kepada Allah Swt. dimanapun
dia berada, dan itulah cita-cita
terbesar dalam kehidupan ummat
manusia.
Mudah-mudahan Allah Swt. selalu
membersihkan hati kita dari sifat-sifat
kotor yang dapat menjerumuskan jiwa
dan raga kita jauh dari Allah Swt
menuju kepada hati yang bersih dan
selamat. Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Uswah Islam: 3 Penyakit Hati dan Obatnya

Uswah Islam: 3 Penyakit Hati dan Obatnya